Apa Itu Domain?, Sistem Penamaan, dan Sejarah

Ketika kita mempunyai situs, baikkah itu blog atau websites pastinya domain adalah salah satu bagian yang tidak boleh luput dari itu, namun taukah kita domain itu apa ?. Domain adalah nama situs kita, contohnya www.optimisinfo.com, optimisinfo adalah nama domain dan sedangkan .com adalah exstensi dari domain tersebut, ada banyak sekali exstensi domain, contohnya .id, .go.id, .uk, .us, .in dan banyak lagi lainnya.
Apa Itu Domain ?, Sistem Penamaan, dan Sejarah
Apa Itu Domain ?, Sistem Penamaan, dan Sejarah

Sistem Penamaan

Sistem Penamaan Domain ; SNR (bahasa inggris : (Domain Name Sistem; DNS)) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) untuk setiap domain. Menurut browser Google Chrome, DNS adalah layanan jaringan yang menerjemahkan nama situs web menjadi alamat internet.

DNS menyediakan pelayanan yang cukup penting untuk Internet, ketika perangkat keras komputer dan jaringan dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusa pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan fungsinya adalah DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet di mana saat pengguna mengetikan www.pupara.com di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 124.81.92.144 (IPV4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPV6).

Sejarah singkat DNS

Penggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih dikenal oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu, seluruh komputer di jaringan komputer menggunakan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini masih ada – sebagian besar sistem operasi modern menggunakannya dengan baik secara baku maupun melalui cara konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk menyamakan sebuah nama host menjadi sebuah alamat IP sebelum melakukan pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut di atas mewarisi beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang hendak berhubungan dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts.

Dengan berkembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan: sebuah sistem yang bisa mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubahan tersebut secara dinamis. Inilah DNS.

Paul Mockapetris menemukan DNS pada tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi. Beberapa RFC terkini telah mempromosikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS.

Pengertian beberapa bagian dari nama domain

Sebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bagian atau lebih (secara teknis disebut label), dipisahkan dengan titik.

1)Label paling kanan menyatakan top level domain – domain tingkat atas (misalkan, alamat www.pupara.com memiliki top-level domain com).

2)Setiap label di sebelah kirinya menyatakan sebuah sub-divisi- atau subdomain dari domain yang lebih tinggi. Catatan: “subdomain” menyatakan ketergantungan relatif, bukan absolut. Contoh: pupara.com merupakan subdomain dari domain com, dan pupara.com dapat membentuk subdomain dari domain wikipedia.com (pada praktinya, pupara.com sesungguhnya mewakili sebuah nama host – lihat dibawah). Secara teori, pembagian seperti ini dapat mencapai kedalam 127 level, dan setiap label dapat berbentuk sampai dengan 63 karakter, selama total nama domain tidak melebihi panjang 255 karakter. Tetapi secara praktik, beberapa pendaftar nama domain (domain name registry) memiliki batas yang lebih sedikit.

3)Terakhir, bagian paling kiri dari bagian nama domain (biasanya) menyatakan nama host. Sisa dari nama domain menyatakan cara untuk membangun jalur logis untuk informasi yang dibutuhkan: nama host adalah tujuan sebenarnya dari nama sistem yang dicari alamat IP-nya. Contoh: nama domain www.pupara.com memiliki nama host “www”.

DNS memiliki kumpulan hierarki dari DNS Server. Setiap domain atau subdomain memiliki satu atau lebih authoritative DNS Server (server DNS otorisatif) yang mempublikasikan informasi tentang domain tersebut dan nama-nama server dari setiap domain di-“bawah”-nya. Pada puncak hierarki, terdapat root server- induk server nama : server yang ditanyakan ketika mencari (menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain).

That’s it from me, semoga dengan artikel Apa Itu Domain ?, Sistem Penamaan, dan Sejarah ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca dan penulis khususnya.

Sumber artikel https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Penamaan_Domain

Sumber gambar hasil googling 

Bagikan Artikel Ini

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

1 comments:

comments

Silahkan berkomentar sesuai dengan topik, setiap komentar akan direspons, dan mohon maaf sekali untuk komentar yang berbau P*RN*GRAFGI, *BAT, HACK, JUDI dan komentar yang mengandung link aktif tidak akan ditampilkan. Trimakasih atas pengertiannya.